Menu Tutup

Jatayu, Sang Burung Penghubung Surabaya-Malang

Foto : Bpk. Mohamad Lutfi Tjahjadi

Jatayu merupakan KA berkelas Eksekutif Satwa yang melayani rute Surabaya-Malang. KA ini menggunakan rangkaian KA Turangga yang menganggur.

Nama Jatayu diambil dari cerita Ramayana. Jatayu adalah burung yang memergoki Rahwana yang sedang menculik Sinta, yang kemudian terbunuh akibat mencoba menghentikan Rahwana. Jatayu diluncurkan pada 28 Oktober 1996 di Stasiun Malang, dengan lokomotif CC203 01 sebagai lokomotif perdana. Peluncuran dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Santo Budiono, bersama Walikota Malang HM Soesamto dan rombongan Pemerintah Kota Malang. Namun demikian, Jatayu sudah dijalankan sejak 16 Oktober 1996, walaupun statusnya adalah ujicoba.

Dirjen Perhubungan Darat, Santo Budiono, menuangkan air kendi ke muka lokomotif dalam peluncuran KA Jatayu di Stasiun Malang. Foto koleksi Bpk. Asep Suherman

Jatayu merupakan KA dengan rangkaian pendek. Kelas Bisnis Plus yang dibawa Turangga tidak ikut dibawa oleh Jatayu, sehingga stamformasi Jatayu hanya berkisar 2/3 K1 + KM/M1 + BP. Terkadang, rangkaian Bima juga digunakan oleh Jatayu. Harga tiket Jatayu pada awal beroperasi sebesar Rp. 7000.

Sayangnya, Jatayu memiliki okupansi yang tidak terlalu menggembirakan. Sepinya penumpang diakibatkan karena Jatayu melawan arus pergerakan penumpang, dengan berangkat pagi dari Surabaya dan berangkat sore dari Malang. Jadwal yang dirasa tidak pas ini sudah dikeluhkan penumpang tepat setelah Jatayu diluncurkan. Penumpang memang dapat menyambung perjalanan dengan KA tujuan Jakarta/Bandung di Surabaya, namun, bagi penumpang lokal, jadwal Jatayu tidak cocok. Jatayu akhirnya dihapus tahun 2001, dengan alasan okupansi yang minim.

Jatayu di jalur 5 Surabaya Gubeng, menunggu diberangkatkan. Foto : Alm. M. V. A Krishnamurti

 

Foto : Bpk. Mohamad Lutfi Tjahjadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Diperbolehkan Menyalin Isi Laman Ini