Menu Tutup

Bogie K8

K8 atau NT-60 merupakan salah satu bogie yang digunakan oleh PT KAI. NT-60 sangat mudah dikenali. Hal ini dikarenakan NT-60 adalah satu-satunya bogie di Indonesia yang menggunakan batang ayun. K8 sendiri merupakan hasil pengembangan INKA, yang dikembangkan dari bogie K5/NT-11. K8 dikembangkan oleh Ir. Syahedi, Ir. Roosdiatmoko, dan Ir. Indarto W. , dengan Nippon Sharyo membantu perhitungan teknis agar bogie ini mampu melaju hingga 120 km/jam.

K8 menggunakan conical rubber sebagai pegas primernya. Batang ayun pada K8 berfungsi sebagai shock absorber pendukung pegas primer dan sekunder. K8 memiliki batas kecepatan yang ditentukan sebesar 120 km/jam.

NT-60 pertama memulai debutnya pada 1994. Ujicoba pertama dilakukan akhir Mei 1994, pada lintas Madiun – Yogyakarta. Kecepatan tertinggi yang dapat dicapai adalah 110 km/jam. Pada 17 September 1994, kembali dilakukan percobaan, kali ini pada K3-948xx yang baru saja keluar dari INKA. Ujicoba dilakukan pada lintas Madiun-Yogyakarta, dengan kecepatan maksimal yang dicapai 112 km/jam. Per September 1994, INKA telah membuat 86 unit NT-60 untuk 43 unit kereta.

K8 selanjutnya dipasang pada set K1-958xx milik JS-950 Argobromo dan JB250 Argogede pada 1995. K8 yang dipasang pada K1-958xx milik Argobromo layak dijuluki battleproven, karena sering dipacu hingga 115 km/jam saat JS950 masih beroperasi. Selain itu, kereta milik Argo Lawu (K1-968xx) juga dipasangi K8. Selain itu, ketiga kereta kepresidenan (Nusantara, Bali dan Toraja) juga dipasangi K8, meski akhirnya Nusantara menggunakan K5. Pamor K8 sedikit meredup saat K5 TB398 dan CL-234/K9 keluar. K8 kemudian tidak hanya digunakan di kereta Eksekutif, namun digunakan oleh seluruh kereta, termasuk bagasi.

K8 memiliki karakteristik agak kaku di tikungan dan stabil di kecepatan tinggi. Guncangannya tidak separah K5 NT-11 jika profil rodanya bagus. Hentakan K8 sedikit kaku, meski tidak terlalu bergoyang parah di kondisi rel jelek. Kenyataan di lapangan dapat berbeda, tergantung pada profil roda, kondisi bogie, serta kualitas lintas yang dilalui.

Referensi :

“PT INKA Berhasil Bikin “Bogie Ngebut””, Kompas, Minggu 25 September 1994

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Diperbolehkan Menyalin Isi Laman Ini