CC201 59, koleksi Bpk. Eddy Mardijanto
Senin, 28 April 1986, sekitar pukul 13.02, masyarakat Winduaji, Paguyangan, Brebes mendadak gempar. Suara dentuman keras terdengar dari arah Stasiun Patuguran. Suara tadi bersumber dari dua KA yang bertabrakan di emplasemen Patuguran.
KA yang bertabrakan adalah KA 28 Sawunggalih dan KA 21 Cepat Solo. KA 28 Sawunggalih tiba terlebih dahulu di Patuguran. KA yang ditarik CC201 57 ini masuk ke jalur 3, menunggu bersilang dengan KA 21 Cepat Solo. KA 28 sudah terparkir di jalur 3, saat KA 21 muncul dari arah Purwokerto. Namun, KA 21 yang ditarik oleh CC201 59 ini justru berbelok menuju jalur 3 dengan kecepatan yang cukup tinggi. Akibatnya, kedua KA kemudian bertabrakan. Dua lokomotif rusak, sementara 2 K3 dan 1 B anjlok. 6 orang meninggal dunia akibat kejadian ini, sementara 4 orang luka berat, dan 20 lainnya luka ringan. Para korban meninggal berasal dari KA 21 Cepat Solo. Seluruh korban kemudian dibawa ke RSU Bumiayu untuk mendapatkan perawatan maupun untuk disemayamkan.
Penyebab peristiwa ini kemungkinan besar adalah sinyal masuk Patuguran dari arah Purwokerto dalam posisi aman, namun PPKA Patuguran tidak memindahkan wesel sehingga seluruh wesel mengarah ke jalur 3. Saat KA memasuki sepur belok, seluruh wesel akan diarahkan ke jalur tersebut sebagai antisipasi jika KA yang masuk sepur belok ini tidak dapat berhenti.
Referensi
Berita Yudha, Rabu, 30 April 1986
Berita Yudha, Sabtu, 3 Mei 1986
Berita Yudha, Senin, 5 Mei 1986