CC201 61 yang rusak (Tangkapan layar dari “Kaleidoskop 1988 – TVRI” yang diunggah oleh Noval Alwyni di YouTube)
Senin dinihari, 6 Juni 1988, Stasiun Telagasari mendadak ramai. KA 33 Senja Utama (Yogyakarta – Gambir) yang ditarik CC201 61 masuk di jalur 1, menunggu bersilang dengan KA 18F Maja Ekspres (Gambir – Madiun). KA 18F sendiri merupakan KA tambahan yang pada waktu itu dijalankan, mengingat pada waktu itu masuk masa Angkutan Lebaran 1988. Sorot lampu KA 18F mulai terlihat di kejauhan. Seharusnya, KA 18F berhenti di sinyal masuk Telagasari. Namun, sorot lampu KA 18F semakin terang, dan menerobos sinyal masuk yang menunjukkan semboyan 7/tidak aman. Masinis KA 33 kemudian menyalakan lampu sorot, mencoba menarik perhatian Masinis KA 18F agar berhenti. Namun, KA 18F tetap berjalan. Di saat-saat terakhir, masinis KA 33 mencoba memundurkan KAnya, namun terlambat.
Pukul 01.45, KA 18F yang ditarik CC201 64 akhirnya bertabrakan dengan KA 33 di jalur 1 Stasiun Telagasari. Akibatnya, 17 orang mengalami luka-luka, 12 diantaranya harus dilarikan ke RSUD Indramayu. Termasuk di atara korban luka adalah Masinis dan Juru Api KA 18F. Beberapa korban luka ringan sendiri langsung ditangani oleh 2 orang dokter yang kebetulan menjadi penumpang KA yang bertabrakan. Dari sisi sarana, CC201 61 dan CC201 64 rusak, K1-66706 milik Senja Utama rusak berat, K3-80512, K3-66552, dan K3-66511 anjlok. Jalan rel menjadi tertutup dan tidak dapat dilintasi.
Penumpang KA 33 dipindahkan ke KA 31 Senja Utama Solo, yang baru tiba di Jakarta pukul 13.00. Rangkaian KA 18F yang tidak anjlok sendiri dilepas, dan kemudian ditarik ke Cirebon oleh lokomotif lainnya. Jalan rel sendiri dapat dilalui kembali pukul 05.30 pagi.
Peristiwa ini kemungkinan besar disebabkan karena Masinis dan Juru Api KA 18F tertidur, sehingga tidak menghiraukan sinyal masuk Telagasari yang beraspek tidak aman.
Referensi
Neraca, Selasa, 7 Juni 1988
Neraca, Rabu, 8 Juni 1988
Pikiran Rakyat, Selasa, 7 Juni 1988 koleksi Alvian Fajar