Menu Tutup

Kuda Kecil DKA (1) : D300

D300 adalah lokomotif diesel hidrolik buatan Fried Krupp, Jerman Barat yang didatangkan pada masa DKA (Djawatan Kereta Api) pada 1958 silam. D300 merupakan bagian dari program dieselisasi yang dilakukan oleh DKA. D300 dimaksudkan sebagai lok langsir dan lok dinas lintas cabang. D300 memiliki kecepatan maksimal 50 km/jam, yang pada prakteknya dibatasi hanya 30 km/jam.

D300 dibeli dari Fried Krupp sebanyak 30 unit, dan mulai berdinas tahun 1958. Awalnya, DKA terlebih dahulu mengujicobakan 5 unit lokomotif (terdiri dari BB300 dan D300) selama 5 bulan. Setelah puas dengan performa keduanya, DKA kemudian memesan sisa unit D300 dan BB300. D300 memiliki nama pabrik M350D1. D300 sendiri banyak terdapat di Bandung dan Semarang di era 70-90an.

Diambil dari Brosur Krupp koleksi Yoga Bagus Prayogo

Fisik

D300 memiliki 4 roda yang terhubung dengan stang kopel (batang penggerak/connecting rod), membuatnya terlihat seperti lok uap. Stang kopel ini dipasang dengan tujuan seluruh roda menjadi roda penggerak, karena hanya roda ketiga dari depan yang terhubung ke transmisi.

Ukuran fisik D301 :
Panjang dari ujung coupler : 9.274 mm
Lebar : 2700 mm
Tinggi : 3650 mm

D300 memiliki berat siap 34 ton, dengan berat kosong 32 ton. Tekanan gandarnya 8,5 ton. Kabin D300, D301, dan BB300 berasal dari satu desain. D300 dilengkapi dengan dua tabung angin besar di bawah dek sampingnya. Tabung angin digunakan untuk menyimpan angin untuk pengereman dan stater mesin. Awalnya, D300 menggunakan lampu bulat besar. Namun, sekitar 1980-90an diganti dengan lampu model D301, dengan hanya satu bola lampu.

Mesin

D300 menggunakan mesin MB-836B dengan keluaran tenaga 340 hp. Daya yang disalurkan ke transmisi 305 hp. Transmisinya menggunakan transmisi hidrolik, jenis Krupp 2W ILI-15. Transmisi hanya dipasangkan ke satu roda. Agar seluruh roda dapat memberi tenaga, dipasanglah stang kopel yang menghubungkan keempat rodanya. D300 menggunakan kompresor Erhard S. Sehmer/Westinghouse ISO 150. D300 dilengkapi dengan rem udara tekan dan rem tangan/rem parkir. D300 memiliki dua meja layan. Karena memiliki dua meja layan, D300 sering digunakan untuk melatih masinis baru.

Kapasitas

Bahan Bakar : 1050 liter
Air Pendingin : 225 liter
Minyak Pelumas Motor Diesel : 90 liter
Minyak Transmisi : 150 liter
Pasir : 300 liter

Dinasan

D300 digunakan untuk langsir maupun dinasan jalur cabang. Pada 1986, D300 disebar ke dipo Bandung, Semarang Poncol, Cirebon, dan Purwokerto. Menurut alokasi 1986, Bandung dijatah 12 unit, Semarang dijatah 11 unit, Cirebon 2 unit, dan Purwokerto 3 unit. D300 12 diafkirkan pada 1986, sementara sepertinya D300 02 dan 06 dalam status konservasi. D300 12 sendiri sepertinya terbakar, sehingga harus diafkirkan. Di Bandung, D300 melayani dinas langsir di Bandung, Kiaracondong, maupun ke Batalyon Kavaleri. Selain itu, D300 milik Bandung juga diasistensikan ke Banjar untuk berdinas KA Lokal. D300 dan D301 sempat dicoba untuk berdinas di jalur Banjar-Cijulang, namun dianggap gagal karena tidak bisa menanjak di tanjakan ekstrim di lintas tersebut. Salah satu D300 milik Bandung, D300 23, sempat membuat Kota Bandung gempar pada 31 Agustus 1964. D300 23 yang waktu itu diparkir di emplasemen Stasiun Bandung tiba-tiba saja bergerak sendiri ke arah timur. Lok berjalan tanpa kru hingga Cicalengka, sampai akhirnya rel menanjak di timur stasiun diberi minyak pelumas agar lok selip. D300 23 kemudian selip, dan akhirnya dihentikan oleh seorang pegawai yang melompat naik dan mengerem lok.

D300 06 dengan rangkaian KA Lokal di Purwosari, 1980an. Nampak lampunya sudah diganti dengan model lampu D301. Foto : Alm. M.V.A Krishnamurti, koleksi Bpk. Indra Krishnamurti

D300 milik Semarang Poncol digunakan untuk berdinas langsir dan KA Lokal, baik KA Lokal di jalur ex SJS maupun KA Lokal di sekitar Semarang. D300 milik Cirebon sendiri digunakan sebagai lok langsir, sementara milik Purwokerto kemungkinan sempat didinaskan di jalur Purwokerto-Purbalingga/Banjarnegara. D300 milik Purwokerto pada akhirnya dimutasi ke Cilacap untuk dinasan langsir di sekitar Cilacap.

D300 sempat menjalani repower di era 1970an akhir-1983. Mesinnya diganti, dari MB-836B menjadi Detroit Diesel/GM 8V92 dan MWM. Namun, repower ini dianggap gagal karena mendowngrade tenaga mesin. Akhirnya, mesin asli, MB-836B, kembali dipasang. Beberapa D300 mendapat transmisi baru di era 1990an, dimana transmisi lama diganti dengan transmisi jenis Samba. Namun demikian, di tahun 1991, hanya 19 lok yang masih bisa beroperasi. Jumlah ini terus menurun hingga tahun 2000an. Akhirnya, hanya tersisa D300 14, D300 23, dan D300 29 yang bisa beroperasi. D300 23 kemudian diboyong ke Ambarawa, dan berdinas menarik KA Wisata menuju Tuntang. Namun,saat ini D300 23 sudah tidak lagi beroperasi seiring dengan mesinnya yang terus menerus rusak. D300 23 sudah tidak beroperasi sejak sekitar 2018 silam.

D30023 yang kini terdiam rusak di Depo Ambarawa

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Diperbolehkan Menyalin Isi Laman Ini