CC201 103 yang menarik KA Jayabaya Selatan di Surabaya Gubeng, bersiap berangkat. Foto : Alm. M. V. A Krishnamurti
CC201 batch 3 merujuk pada CC201 91-CC201 110 yang didatangkan ke Indonesia pada 1992. CC201 91-110 merupakan CC201 asli batch ketiga, serta CC201 asli terakhir. Batch 3 memiliki fisik yang berbeda dari pendahulunya, namun, keistimewaan batch 3 tidak hanya dari fisiknya saja.
CC201 91-110 dibeli dari General Electric melalui kontrak No. 150/hk/KEU/P/91, tertanggal 15 Juli 1991. Nilai kontrak untuk 20 lokomotif sebesar US$28 juta, atau kurang lebih Rp. 53,5 milyar. Dana untuk pembelian CC201 batch 3 ini didapatkan dengan meminjam ke Export-Import Bank of America. 14 unit lokomotif tiba di Indonesia pada Jumat, 14 Februari 1992. Penurunan ke 14 lokomotif ini dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, disaksikan oleh Menteri Perhubungan Azwar Anas dan Dirjen Perhubungan Darat Soejono. Sisa 6 lokomotif tiba pada April 1992.
Tidak lama setelah diturunkan, CC201 94 sudah membuat gebrakan dengan berhasil mencatatkan waktu Bandung-Jakarta kurang dari 2 jam 30 menit. Pada 24 Februari 1992, CC201 94 yang digunakan dalam ujicoba waktu tempuh KA Parahyangan mampu menempuh Bandung-Jatinegara selama 2 jam 21 menit. KA berangkat dari Bandung pukul 05.00, dan tiba di Jatinegara pukul 07.21. Ujicoba ini dilaksanakan sebagai persiapan menyambut GAPEKA 1992 yang akan ditetapkan pada 11 Maret 1992. Ujicoba ini diikuti oleh Dirut Perumka, Anwar Suprijadi dan beberapa pejabat Perumka lainnya.
Seperti yang kita ketahui selama ini, CC201 batch 3 memiliki perbedaan fisik dengan CC201 batch sebelumnya. Perbedaan terletak pada kaca tengah kabin yang berbentuk oval, serta telah terpasangnya lampu kabut.
Perbedaan tidak hanya ada pada fisik, spek CC201 batch 3 juga berbeda dengan CC201 yang lebih tua. CC201 batch 3 memiliki berat siap 84 ton, lebih berat 2 ton daripada CC201 lainnya. Selain itu, bullgear ratio CC201 batch 3 juga berbeda. CC201 batch 3 menggunakan ratio 93:18, sementara batch sebelumnya menggunakan ratio 90:21. CC201 batch 3 mampu melaju hingga 120-130 km/jam. CC201 batch 3 awalnya diplot untuk dinasan KA Bendera/KA Unggulan. CC201 batch 3 juga merupakan CC201 pertama yang dicat putih ala 203. Hal ini terjadi pada awal 2000an silam.
CC201 96 sempat mengenakan livery unik seperti pada foto di atas. Livery ini digunakan sekitar tahun 1998 hingga 2002. Livery yang digunakan memiliki kemiripan dengan livery Kereta Inspeksi milik PT KA waktu itu. Livery ini kemungkinan adalah livery percobaan, yang nantinya jika dianggap bagus akan dipakaikan ke CC201 lainnya.
Saat ini, hanya tersisa 19 unit CC201 batch 3. CC201 98 terguling lalu terbakar di Cambai, Prabumulih pada 22 Maret 2012. Akibat kejadian tersebut, CC201 98 rusak berat dan tidak dapat digunakan kembali.
Kini penampilan CC201 batch 3 sudah banyak yang sama dengan CC201 lainnya. Kaca ovalnya yang khas banyak yang diganti dengan kaca kotak biasa. Hal ini dilakukan untuk simplifikasi perawatan. Saat ini, kurang lebih hanya tersisa 5 lok saja yang masih menggunakan kaca oval. Lampu kabut juga sekarang sudah jamak ditemui pada CC201.