Foto : Kompas, koleksi Bpk. Deden Suprayitno
Pada 17 Maret 1978, KA Gaya Baru Malam Utara (Surabaya – Jakarta) yang dihela BB304 01 bertabrakan dengan truk gandeng di JPL 157 Gandulan/Jalan Perintis Kemerdekaan, km 115 petak jalan Petarukan – Pemalang. KA Gaya Baru Malam Utara terdiri dari BB304 01 yang menarik 7 CW (Kereta Kelas 3), 1 CFW (Kereta Makan Kelas 3), dan 1 DW (Kereta Bagasi). Sementara truk gandeng memuat kue serta kembang gula.
Peristiwa ini dimulai saat Petugas Jaga Lintasan (PJL) 157, Nodo alias Dafei, mulai menutup perlintasan karena KA Gaya Baru Malam Utara akan segera melintas. Ia menutup perlintasan dengan palang, yang terbuat dari bambu. Dafei kemudian meletakkan lentera di tengah palang. Ia melihat sebuah truk meluncur dari arah timur. Dafei menyingkir ke tepian, namun, truk gandeng bernopol G 1200 F ini tidak berhenti, terus melaju menabrak palang. Tepat saat bagian depan truk sudah melintas, KA Gaya Baru Malam muncul dan langsung bertabrakan dengan truk. Truk terpental masuk kebun tebu di selatan rel, sementara gandengannya terseret hingga 100 meter. Muatan truk berupa kue dan kembang gula berceceran tidak karuan. BB304 01 terguling ke sisi utara rel, sementara CW-9215 terguling ke sisi selatan rel. CW-9199 anjlok ke sisi utara rel, dan CW-9189 sebagian badannya naik ke atas CW-9199. Akibat kejadian, kernet truk meninggal dunia, sementara 5 orang lainnya luka-luka. Sopir truk sendiri selamat dalam kejadian ini.
Foto dan Teks : Kompas, edisi 20 Maret 1978