Menu Tutup

Kereta Penumpang Seri ABL-9000

ABL-9008, diambil dari Berita DKA
ABL merupakan kode bagi kereta kelas 1-2. Sesuai namanya, kabin penumpang kereta seri ini dibagi menjadi kabin kelas 1 dan kabin kelas 2 yang dipisah oleh sekat atau dinding. DKA membeli 49 unit ABL pada 1953. Ketiganya dibuat oleh 3 pabrikan kereta di Perancis, yakni :
  • Carel Fouche 17 unit
  • Societe Lorraine 16 unit
  • Brisonneau et Lotz 16 unit
24 unit tiba pada 1954, sementara 25 sisanya tiba pada 1955. Desain kereta ini dibuat oleh Societe Lorraine. Kereta ini memiliki berat kosong 36,4 ton dan berat isi 40 ton. Kereta ini menggunakan bogie Pennsylvania atau K2, dengan kecepatan maksimal 120 km/jam. Kereta ini menggunakan livery krem hijau, dengan garis berwarna hijau.
ABL-9008 di Depo Kereta Bandung, 1954/55, diambil dari Berita DKA
ABL seri ini memiliki konfigurasi 47 tempat duduk kelas 2 dan 12 tempat duduk kelas 1. Seri ini memiliki 2 buah toilet di masing-masing ujung kereta. Toiletnya dapat ditandai dari adanya ventilasi di sisi atas jendela ujung. Kloset dan wastafel sendiri ditempatkan terpisah. Kloset berada di ruangan tertutup, sementara wastafel/wasbak diletakkan dalam posisi terbuka di depan ruangan kloset.
DKA menyebutkan jika pintu kabin kereta ini menggunakan pintu sorong yang dapat menutup kembali secara otomatis. Terdapat 2 pintu, yakni pintu dari bordes ke kompartemen toilet, lalu pintu dari kompartemen toilet ke kompartemen penumpang. Antara kelas 1 dan 2 dibatasi oleh dinding yang juga dilengkapi dengan pintu-sorong.
Interior kereta diberi warna hijau, dalam beberapa varian warna. Kelas 1 disusun secara 2-1 berhadapan. Bekleed atau kain kursinya menggunakan jenis maquette-bekleeding. Pada kursi yang berkapasitas 2 orang, terdapat sandaran tangan yang dapat ditekuk naik, masuk ke ruang kursi. Untuk bagian punggung dan alas duduk sendiri dilengkapi dengan pegas.
Kursi untuk 2 penumpang kelas 1 pada ABL-9000, foto koleksi Bpk. Eddy Mardijanto
Pada kelas 2, kursi disusun 2-2 berhadapan. Kursi kelas 2 juga dilengkapi pegas di bagian punggung dan alas duduk, namun tidak memiliki sandaran tangan di tengah. Ada satu kursi kelas 2 dengan kapasitas 1 penumpang karena terletak di sebelah pintu kabin. Bekleed bagi kursi kelas 2 terbuat dari tenunan plastik.
Kabin Kelas 2 pada ABL-9000, foto koleksi Bpk. Eddy Mardijanto
Pada kelas 1 dan 2, di setiap kursi terdapat meja kecil yang dapat dilipat ke bawah. Di setiap meja lipat terdapat druk-knop. Apabila dipencet, druk-knop ini akan membunyikan bel di restorasi dan menyalakan sebuah lampu kecil di kursi untuk menandai dimana penumpang yang memanggil. Setiap jendela dilengkapi dengan tirai-sorong.
ABL-9000 mulai tidak digunakan di era 1970an, dimana banyak yang dikonservasi. Seri ini berakhir mangkrak. Pada 1980an, sebagian ABL-9000 diretrofit oleh INKA menjadi K3 seri K3-555XX. K3 seri ini sebagian diantaranya kembali diretrofit pada 1995, berubah menjadi K1-968XX yang digunakan oleh Argolawu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Diperbolehkan Menyalin Isi Laman Ini