D52 065, 1960an akhir. Nampak dua buah silinder rem udara tekan buatan DAKO dipasang ke sisi samping lok. Foto : Alm. M.V.A Krishnamurti
D52 065 merupakan salah satu lokomotif D52 milik Depo Sidotopo. D52 065 merupakan lok pindahan, tadinya milik Depo Bandung/Banjar yang melayani lintas Bandung-Tasikmalaya-Banjar.
Apa yang menimpa D52 065 membuat D52 dilarang melintas jalur Tasikmalaya-Bandung-Banjar. Pada 1965, D52 065 anjlok dan terguling di petak jalan Cipeundeuy-Trowek. Rangkaian anjlok terlebih dahulu, sementara lok terus meluncur turun sekitar 1 km sebelum anjlok dan terguling di dekat Jalan Lingkar Gentong. Peristiwa ini diakibatkan karena masinis mengatur regulator ke posisi maksimal saat KA sedang menanjak di Malangbong. Hal ini dilakukan karena tenaga lok dirasa tidak maksimal. KA dijadwalkan untuk berhenti di Cipeundeuy. Sayangnya, regulator macet, tidak dapat dikembalikan ke posisi 0. Akibatnya, lok terus melaju karena tenaganya diset maksimal, tidak mampu direm. KA akhirnya anjlok dan terguling, dengan posisi lok 1 km di depan rangkaian. Setelah peristiwa ini, D52 kemudian dilarang melintasi lintas Tasikmalaya-Bandung-Purwakarta. Sebagai imbasnya, D52 milik Depo Bandung kemudian dipindah ke dipo lainnya.
D52 065 menggunakan kompresor 1 silinder yang digerakkan oleh tekanan uap untuk mengoperasikan rem udara tekannya. Kompresor ini sepertinya dipasang di sisi kanan. Silindernya sendiri menggunakan merk DAKO. Perangkat rem udara tekan ini kemungkinan dipasang oleh Balai Yasa Madiun saat 065 diperbaiki, sebagai uji coba. Selain D52 065, terdapat beberapa unit D52 lain yang juga dipasangi silinder rem udara tekan.