Tampak muka stasiun Pasirian. Foto milik Bpk. Abdullah Widjaja
Pada 1979, dilaksanakan peresmian kembali perjalanan KA Penumpang di lintas Klakah-Pasirian. Bertempat di Stasiun Pasirian, KA Penumpang perdana ini dihela oleh D30178.
Menurut penuturan Bpk. Abdullah Widjaja, lintas Klakah-Pasirian nonaktif sejak G30S/PKI bersama dengan lintas Rogojampi-Benculuk. Tidak ada pegawai yang mau ditempatkan disana. Namun, dari bukti foto, tahun 1973 masih terdapat KA Penumpang yang melayani lintas Klakah-Pasirian (foto yang dimaksud dapat dilihat di laman web milik Geoff Plumb). Peresmian pada 1979 kemungkinan dilakukan setelah KA Penumpang di lintas ini dihentikan operasinya karena terhitung sepi penumpang. Pada foto milik Geoff Plumb, KA di lintas ini hanya terdiri dari satu unit CR yang dihela oleh satu lokomotif CC10.
Tahun 1976, Bpk. Abdullah Widjaja dimutasi oleh Balai Besar PJKA ke Inspeksi 11 Jember. Di Jember, beliau bertugas sebagai Kepala Lalu-lintas dan Perniagaan Inspeksi 11. Beliau diberi tugas utama menghidupkan kembali angkutan barang di Inspeksi 11 Jember, yang menurut beliau sudah nonaktif sejak 1962. Tugas ini dapat beliau penuhi 6 bulan setelah bekerja, dengan berjalannya KA Angkutan Tembakau tujuan Surabaya dan Semarang. Pada 1979, layanan KA Penumpang di lintas Klakah-Pasirian diaktifkan kembali, melalui sebuah upacara peresmian di Stasiun Klakah. Bpk. Abdullah Widjaja hadir dalam peresmian ini, sementara dari Pemerintah Daerah diwakili oleh Wedana Tempeh. KA yang diresmikan dihela oleh D30178, dan membawa sekitar 3 kereta kayu. Menurut Bpk. Widjaja, terdapat satu perjalanan pulang pergi dari Tempeh ke Jember, selain perjalanan KA Pasirian-Klakah. KA menuju Jember ini berangkat pagi hari dari Tempeh. Menurut penuturan Bpk. Widjaja, KA Penumpang di lintas ini tidak berkembang, kalah bersaing dengan mikrobus yang lebih cepat dan lebih banyak frekuensinya. Lintas Klakah-Pasirian secara resmi “ditutup sementara” oleh PJKA pada 1 Februari 1988. Pelayanan KA Penumpang menjelang tutup dilakukan oleh lokomotif uap C11 dan lokomotif diesel hidrolik D301.
Foto-foto milik Bpk. Abdullah Widjaja :
**Diolah dari wawancara dengan Bpk. Abdullah Widjaja, serta foto yang dikirimkan oleh Ibu Ratri S. , putri Bpk. Abdullah Widjaja.