BB304 02 melintasi Jembatan Sungai Bondoyudo. Foto : Raditiya Putera N.S
Sungai Bondoyudo terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Jember, tidak jauh dari Stasiun Jatiroto. Jembatan yang melintasi sungai ini terletak di km 121+4.
Pada 1944, tanda-tanda kerusakan pada pilar jembatan. Pilar jembatan mulai bergerak. Perbaikan dilakukan, sementara pergerakan pilar terjadi setiap 1-2 tahun sekali hingga 1954. Awalnya, direncanakan untuk dilakukan perkuatan pada pilar dan pangkal jembatan. Namun, rencana ini dibatalkan karena pada 1955 kondisi jembatan sudah dalam keadaan yang dapat membahayakan perjalanan kereta api. Akhirnya diputuskan mulai 1 Januari 1956 lokomotif dilarang melintasi jembatan ini. Hanya kereta dan gerbong saja yang diperbolehkan untuk lewat. Kereta dan gerbong melewati jembatan ini dengan cara “dipancing”. Rangkaian yang melintas baik dari Surabaya maupun Jember harus didorong dari stasiun terdekat, kemudian diterima oleh lok yang sudah bersiap di sisi seberang. Saat melintas, kecepatan dibatasi hanya 5 km/jam.
Pada Januari 1956, didatangkan bantuan material dan personil dari Regu Jembatan No. 25 Semarang. Selain itu, rangka-rangka baja jembatan ukuran 8, 10, dan 15 meter juga didatangkan. Jembatan darurat ini dibangun dengan tiang dari tumpukan bantalan dan perancah dari batang pohon kelapa. Dimulailah pembangunan jembatan darurat yang terletak di sisi kiri Jembatan lama dari arah Jember. Pembangunan jembatan darurat ini selesai pada 21 Maret 1956. Pada hari itu juga dilakukan percobaan jembatan darurat ini dengan rangkaian yang ditarik lokomotif F10 dan CC200.
Rehabilitasi jembatan lamapun dimulai. Jembatan lama dibongkar, serta diubah konstruksinya. Jembatan lama memiliki panjang total 48 meter dalam rangka sepanjang (urutan dari arah Surabaya) 5 m, 10 m, 20 m, 10 m, 3 m. Pilar-pilar tengah jembatan dihancurkan karena tidak lagi dibutuhkan. Selain itu, pangkal jembatan juga dihancurkan. Jembatan baru memiliki panjang 60 meter dengan desain tanpa pilar tengah. Pangkal jembatan dibuat baru dalam posisi yang lebih tinggi dari jembatan lama. Hal ini membuat konstruksi jalan rel sebelum jembatan juga ditinggikan. Jembatan baru kemudian dirakit untuk nantinya digeser ke lokasinya. Jembatan baru sepanjang 60 meter ini terbuat dari baja dengan berat sekitar 180 ton.
Pada 21 Desember 1956, rangka jembatan baru digeser ke tempatnya. Pergeseran ini tidak menemui banyak kendala. Pengerjaan rehabilitasi jembatan ini selesai dilakukan pada 31 Desember 1956. Pada 2 Januari 1957, jembatan baru ini diresmikan penggunaannya. KA pertama yang melintasi jembatan ini adalah KA 48 Cepat Jember – Surabaya – Yogyakarta yang dihela sebuah CC200.