Menu Tutup

ILW-4 SMT, Kereta Pesiar Sunan

Di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta, terdapat dua buah kereta yang dipajang. Satu adalah Kereta Jenazah/Praalwagen, sementara satunya adalah Kereta Pesiar. Kedua kereta ini memiliki ikatan sejarah dengan Pakubuwono X, Sunan Kasunanan Surakarta yang terkenal sebagai “Sunan Sugih”.
MD : 23 – 12 – 1911
Rh Sm : 17 – 12 – 1985Kereta ini merupakan Kereta Pesiar milik Sunan Pakubuwono X, yang dikemudian hari digunakan oleh PNKA. Kereta ini aslinya menggunakan dinding kayu, kemudian direhabilitasi oleh PNKA. Rehabilitasi kereta ini dilakukan di Balai Yasa Semarang/Pengapon sekitar 1973 atas perintah Kepala Eksplotasi Tengah Chaidir Nin Latief. Rehabilitasi meliputi pergantian dinding kereta dari kayu menjadi baja, serta penambahan AC Central dan perubahan interior. Kereta ini aslinya menggunakan AC Es Balok, namun kemudian diganti menjadi AC Central merk Daikin. Interior yang tidak diubah hanyalah sebuah kamar tidur yang tetap dipertahankan sesuai aslinya. Sistem pengeremannya juga ditambah dengan rem udara tekan/rem westinghouse. Bagian balkon merupakan tempat duduk yang digunakan saat inspeksi.

Rh/Rehab Semarang yang ditulis di body hanya menunjukkan perbaikan kosmetik, sebagai bagian dari peran kereta ini sebagai pajangan di Stasiun Semarang Tawang. Kereta ini sempat dipajang di salah satu sepur badug Semarang Tawang, sebelum akhirnya dipindah ke Alun-alun Kidul Surakarta. Kereta ini menggunakan bogie jenis Craddle/K3, dengan coupler otomatis tipe Henricot. Jendelanya menggunakan kerai besi.

Semasa digunakan oleh PJKA, Kereta Inspeksi ini dikhususkan untuk pejabat level Kepala Eksplotasi (dalam hal ini KETH/Kepala Eksplotasi Tengah) ke atas. Kereta ini juga sempat digunakan oleh Gubernur Jawa Tengah, Munadi, untuk berkeliling Jawa Tengah. Setelah diperbaiki pada 1985, ILW-4 kemudian dipajang di salah satu sepur badug Semarang Tawang.

Pada Jumat, 11 Desember 1998, Kereta Inspeksi ini akhirnya ditarik ke Solo Jebres untuk kemudian dibawa ke Alun-alun Kidul Kasunanan. Kereta ini dijemput oleh GRAy Koes Moertiyah, GRAy Soepiyah, dan Gusti Ratu Alit di Semarang Tawang. Pemilihan hari Jumat untuk serah terima dan pemulangan kereta ini dilakukan oleh Pakubuwoni XII. Di Solo Jebres, Kereta Inspeksi ini diserahkan oleh Perumka ke Keraton yang diwakili oleh KRHT Wirodiningrat.

Sayangnya, kondisi kereta ini saat ini kurang terawat. Catnya kusam, dan terdapat coretan tangan manusia yang tidak bisa menghargai benda bersejarah. Semoga kedepannya kereta ini dan kereta jenazah Pakubuwono X dapat diperbaiki, walau hanya secara kosmetik.

Sumber : Wawancara dengan Bpk. Abdullah Widjaja, IKL/Inspektur Lalu Lintas Inspeksi 5 Semarang yang menjabat era 1970an awal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak diperbolehkan menyalin isi laman ini. Hubungi Admin untuk keterangan lebih lanjut.